Oleh :
Tresna Mochamad Muharam
Menulis adalah
salah satu hal yang sering dilakukan oleh setiap orang khususnya pelajar. Tapi,
bagaimana dengan menulis karya ilmiah, berita, cerita perjalan, dan lain-lain.
Tentunya ada cara dan pelajaran yang dapat membuat tulisan seperti itu. Pada
tanggal 12 januari 2012, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Institut
Pertanian Bogor (IPB) mengadakan Pelatihan Jurnalistik. Pelatihan Jurnalistik
yang diadakan di Ruang Kuliah B Fakultas Kedokteran Hewan (RK FKH B) ini
berlangsung pukul 13.30. Oleh panitia dari UKM Uni Konserfasi Fauna (UKF) menghadirkan narasumber dari Nasional
Geografi Indonesia yaitu Bapak Bayu dan Bapak Agus Prijono yang memaparkan cara
dan kiat menulis “ala” Nasional
Geografi Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dengan meriah, sebagian peserta
yang berasal dari setiap UKM di IPB antusias bertanya dan bertukar fikiran
dengan narasumber. UKM Uni Konsrfasi Fauna mengadakan Pelatihan ini bertujuan
untuk melatih dan memperkenalkan cara jurnalis Nasional Geografi Indonesia
kepada seluruh UKM di IPB khususnya pelatihan bagi anggota UKM Uni Konserfasi
Fauna, yang bertemakan “Mengajak Dunia Merasakan Petualangan Kita”.
Pelatihan Jurnalistik ini
memaparkan cara dan stategi dalam menulis khususnya di tipe tulisan Adventure. Nasional Geografi Adventure
menulis dengan cara dan tulisan yang khas. Menurut narasumber, Pak Agus Prijono
dari Nasional Geografi Indonesia, “tulisan itu harus memikat dan relevan”. Dari
pelatihan ini, Nasional Geografi Indonesia menerangkan tujuh elemen karya
tulisan, sebab menurut narasumber apapun temanya, setiap karya jurnalistik yang
bagus memiliki setidaknya tujuh unsur. Tujuh unsur yang di sebutkan yaitu :
1.
Informasi, artinya penulis harus mampu mengungkapkan apa
pesan yang akan disampaikan kepada pembaca, dengan cara mengetahui seluruh
informasi yang dibutuhkan dalam tema yang akan dituliskan.
2.
Signifikansi, artinya tulisan yang baik memiliki dampak
kepada pembacanya dan apa pentingnya yang dapat disampaikan kepada pembaca.
3.
Fokus, artinya tulisan yang sukses biasanya justru
pendek, memiliki informasi yang padat dan ringkas (tidak bertele-tele) agar
pembeca bisa terus membaca kelanjutan tulisannya.
4.
Konteks, artinya tulisan yang efektif mampu meletakan
informasi pada prespektif yang tepat, sehingga pembaca tahu dari mana kisah
berawal dan kemana mengalir, seberapa jauh dampaknya bagi kehidupan masyarakat.
5.
Wajah, artinya tulisan yang baik mampu mengambil jarak
dan membiarkan pembaca bertemu, berkenalan serta mendengar sendiri gagasan/
informasi/ perasaan dari manusia di dalamnya (Jenis Tulisan Deskripsi).
6.
Bentuk, arttinya Penulis harus kreatif untuk
menyusun sebuah bentuk yang memungkinkan pembacanya memiliki kesan komplet yang
memuaskan, umumnya berbentuk narasi.
7.
Suara, artinya panjang dan pendek kalimat, alinea harus
memiliki nada agar tulisan mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah
bertutur kepada pembacanya.
Selain tujuh unsur yang terdapat dalam karya tulis, narasumber juga
menyebutkan bahwa tulisan harus bisa memberikan informasi menarik dan berjiwa,
serta dibarengi dengan fakta-fakta yang mendukung. Tulisan yang baik, dapat
mendekatkan diri dengan pembaca, dan tentunya pemilihan kosa kata yang baik,
EYD dan hal dasar dalam menulis itu penting bagi para penulis untuk pondasi
yang kokoh dalam menghasilkan tulisan yang baik, efektif dan populer.
Dari hasil pelatihan
jurnalistik yang diselenggarakan oleh UKM Uni Konseravi Fauna, memberikan
dampak posotif bagi para penulis di setiap UKM di Institut Pertanian Bogor. Dan
harapannya bisa disebarkan ke seluruh teman-teman mahasiswa IPB untuk menambah
ilmu pengetahun dibidang jurnalistik. Karenan menulis adalah salah satu senjata
mahasiswa untuk memajukan bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik, serta
menjadikan generasi penerus bangsa yang berkompeten dan berwawasan luas.